Polres Tanggamus Serahkan Gopar Kepada Orang Tua, Setelah Hilang 3 Tahun

Bloggua CN, Tanggamus – Seorang pria Hilang 3 tahun, diketahui bernama  Gopar (24) warga Kampung Kidalkam, Desa Sukasari Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, diserahkan kepada orang tua oleh pihak Polres Tanggamus, Sabtu 03 November 2018.

Disampaikan Kasat Reskrim Polres Tanggamus, AKP Devi Sujana mewakili Kapolres AKBP I Made Rasma, dalam keterangan pers di aula Wirastya Polres setempat bahwa, beberapa hari ini, beredar isu penculikan di Kecamatan Wonosobo, sempat viral di media sosial (Medsos) Facebook. Dari itu, jajaran Polres pastikan hal itu adalah berita bohong alias Hoax.

Dijelaskannya, berdasarkan keterangan saksi-saksi dan hasilnya, ternyata miskomunikasi masyarakat disebabkan adanya paranoid warga disebabkan isu penculikan anak.

“Berdasarkan hasil penyelidikan dan identifikasi sidik jari, di dapatkan data Gopar (24), kemudian berkoordinasi dengan Polda Banten dan Polsek Cipanas, sehingga dapat diketahui orang tua Gopar bernama Marnan (50). Berdasarkan keterangan ayahnya, bahwa Gopar saat pergi meninggalkan rumah dalam kondisi mengalami gangguan kejiwaan,”ungkapnya.

Masih menurut penjelasan Kasat Reskrim, Gopar pergi dari rumah sejak 3 tahun lalu dan setelah orang tuanya mendapatkan informasi anaknya di amankan Polres Tanggamus, sehingga hari ini datang menjemput didampingi ketua RT, dengan membawa bukti diri berupa KTP dan KK yang bersangkutan.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, di sebabkan isu penculikan anak, Polres Tanggamus menghimbau masyarakat untuk tidak percaya isu yang merebak saat ini di media sosial.

"Mohon jika ada yang mencurigakan segera di laporkan ke pihak kepolisian, jangan sampai warga melakukan hal-hal yang melanggar hukum,”ujarnya.

Diwaktu yang sama, diceritakan Marnan (Ayah Gopar) bahwa, memang benar anaknya telah mengalami gangguan kejiwaan, sejak kurun waktu tahun 2011 dan pernah sembuh. Sekitar  Agustus 2015, penyakit anaknya kembali kambuh dan hilang tanpa diketahui jejaknya.

"Kumatnya, disebabkan ada dua hal, yang pertama pada saat SMP pernah dipukuli temannya sehingga tidak lanjut sekolah, kemudian setelah sembuh 2,5 tahun, anak saya berniat nikah namun pacarnya dinikahi orang lain sehingga kumat lagi,"ungkap Marnan.

Dibenarkan pula oleh Saefudin selaku ketua RT di Kampung Kidalkam, mengetahui warganya mengalami gangguan kejiwaan dan hilang karena rumahnya tidak jauh dari keluarga Gopar.

"Rumah Gopar dekat sama saya, dia sebenarnya pekerja keras, kerjanya di saumil/gesek kayu, nah setelah ditinggal pacarnya menikah dia mulai oleng dan menghilang," kata Saefudin.(ls/red)

0 Komentar

Silahkan Komentar