Dana PIP Disunat, Oknum Sekolah SMK YP 17 Baradatu Membantah

BlogGua, WAY KANAN - Dugaan pemotongan dana PIP (Program Indonesia Pintar), Merson/Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) SMK YP17 Baradatu membantah bahwa tindakan tersebut sudah merupakan hasil rapat sebelum mencairkan dana PIP.

Sebagaimana menurut keterangan siswa yang diamini oleh orang tuanya, mengatakan setiap mendapatkan dana PIP, siswa dikenai potongan sebesar Rp 200.000 per siswa.

"Memang benar siswa mencairkan dana PIP di mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) secara langsung, namun setelah itu barulah diminta oleh Pak Merson,"katanya.

Bahkan ada siswa yang tidak memberikan saat itu, langsung didatangi ke rumahnya untuk dimintai dana tersebut. "Pemotongan itu sudah berlangsung setiap tahunnya," imbuh siswa yang juga ditarik dananya.

Saat ditemui tim media, Merson selaku Wakil Kepala Sekolah, terkesan berkilah bahwa pemotongan dana PIP itu sudah merupakan hasil rapat beberapa waktu lalu, saat pihak sekolah mengetahui akan mendapatkan dana PIP, Senin (17/08/202) di ruang kerjanya.

"Kamu (siswa) mendapatkan dana PIP Rp 1 juta dan hanya Rp.200ribu yang saya tawarkan, itupun kalau mau tidak saya paksakan, tetapi rata - rata banyak yang mau memberikan," jelas Merson.

Dia pula menjelaskan makanisme pencairan dana PIP tersebut mulanya berkas dikumpulkan. Kemudian berkas yang terkumpul langsung dibawa oleh Merson ke Bank dan setelah itu Murid/Wali Murid dapat mengambil sendiri dana PIP yang dibagikan melalui mesin ATM.

"Berkas itu terkumpul banyak, lalu saya bawa ke Bank setelah itu mereka mengambil sendiri lewat ATM, setelah itu mereka kembali lagi untuk membantu yang tidak dapat, begitulah yang terjadi," kata Merson.

Merson kembali menjelaskan jumlah siswa penerima PIP bervariasi. Karena kadang - kadang ada siswa yang mendapatkan dana PIP, tapi tidak mengambil dana itu, begitu pula siswa yang baru lulus. Tetapi namanya masih ada dan dapat namun tidak dicairkan.

Untuk jumlah siswa yang mendapatkan dana PIP pemerataan, Merson pun belum bisa memastikan. Karena pihaknya (SMK YP 17) masih menunggu dana yang terkumpul dari siswa. Setelah terkumpul, nantinya akan dimusyawarahkan dengan wali kelasnya agar mencari orang yang berhak mendapatkan, "Siswa miskin atau yatim piatu kira - kira begitu," imbuhnya.

Masih menurut Merson, bahwa betul saat rapat waktu itu tidak dibahas berapa jumlah siswa yang akan dibantu dari dana pemerataan. Karena kita masih menunggu dana tersebut terkumpul terlebih dahulu.

"Memang benar tidak ada aturan untuk pemerataan. Tetapi kami tawarkan pada saat musyawarah waktu itu, kalau mereka tidak mau kami tidak memaksa siswa," tuturnya.

Sementara saat ditemui, Basir selaku Kepala Sekolah SMK YP 17 Baradatu, menepis keterangan sejumlah murid. Menurut Kepsek mereka mengambil (Mencairkan) masing - masing ke mesin ATM,"Jadi tidak ada pemotongan," singkatnya.

Disinyalir dana PIP sebesar Rp 200 ribu yang diminta dari siswa penerima bantuan, dengan alasan untuk meratakan murid yang tidak mendapatkan. Dimanfaatkan oleh oknum pihak SMK YP 17 Baradatu untuk kepentingan memperkaya diri sendiri.

(Riyono)||editor:pzr

Baca berita sebelumnya : Dana PIP SMK YP 17 Baradatu Disunat Oknum Sekolah

0 Komentar

Silahkan Komentar