BlogGua, Lampung – Lampung Crypto Expo 2022 yang digelar oleh perusahaan Edukasi 4.0 secara virtual diikuti lebih dari 230 peserta yang mayoritas merupakan mahasiswa Lampung, Senin (28/02/2022) dan event ini akan berlangsung selama tujuh hari, yakni hingga Senin (01/04/2022).
Setiap hari, acara berlangsung dua sesi, mulai dari jam 10 pagi hingga jam 4 sore, terdapat lebih dari 108 pertanyaan dari para peserta terkait aset kripto, blockchain, metaverse hingga NFT. Acara ini dapat terselenggara berkolaborasi dengan Pluang, Kommunitas Launchpad, Tokocrypto dan Dragon Chain Capital.
Rejive Dewangga, CEO Edukasi 4.0 mengatakan, Lampung Crypto Expo 2022 diselenggarakan dengan tujuan untuk mengenalkan masyarakat Lampung agar dapat mengetahui potensi dan keunggulan teknologi blockchain, aset kripto, metaverse hingga NFT, juga untuk mengedukasi warga bagaimana melakukan investasi yang aman, agar dapat mengetahui resiko, keuntungan, manfaat dan juga bentuk regulasinya di Indonesia.
Dalam acara tersebut telah dipaparkan beberapa Topik bahasan, diantaranya sebagai berikut:
- Dampak Blockchain Terhadap Pendidikan dan Ekonomi dengan narasumber (Narsum) CEO Tokocrypto, Teguh Harmanda.
- Pada sesi kedua, menghadirkan narasumber Dr. Rahmat Dwi Putranto dengan topik Crypto Law.
- Ragam Cuan Dari Aset Kripto, menghadirkan empat narasumber, yaitu Andre Benas selaku Head of Financial Education Pluang, Tama dan Desi sebagai Crypto Miner dan Kurnia Bijaksana sebagai CEO CFund Asia.
- Topik lainnya yang tidak kalah penting adalah Fungsi Launchpad dan Tokenomics Aset Kripto dibawakan oleh Robbie Jeo sebagai CEO Kommunitas Launchpad.
- Sesi yang ditunggu para peserta adalah Potensi Aset Kripto di Masa Depan dibawakan oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia, Dr. Jerry Sambuaga.
“Berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 2011 dan No. 32 tahun 1997 bahwa aset kripto berlaku sebagai komoditas bukan alat pembayaran, dan penyebutannya bukan cryptocurrency melainkan aset kripto,”jelas Jerry.
Selain itu Jerry mengungkapkan, total perdagangan aset kripto di Indonesia pada tahun 2021 mencapai Rp 859,4 triliun, meningkat 12x lipat dari tahun sebelumnya dengan total pengguna mencapai 11,2 juta.
Jerry juga sangat yakin terhadap potensi anak bangsa untuk membangun token atau projek blockchain yang bisa go global, dan mewajibkan untuk mendaftarkannya ke Bappebti agar pemerintah bisa membantu perkembangan ekosistemnya lebih baik.
“Masyarakat harus adaptif terhadap perkembangan teknologi dan melihat positif bahwa teknologi sebagai sesuatu yang potensial,”tandasnya.
Tak lupa, sebagai penutup acara, CEO Edukasi 4.0, Rejive Dewangga mengatakan, peserta dapat mengakses ulang sepuluh materi dari semua narasumber dan informasi menarik lainnya tanpa batas waktu, tujuannya agar peserta dapat memahami, memiliki keyakinan dan kompetensi untuk masuk ke industri kripto.
“Materi tersebut antara lain, Membangun Restoran di Metaverse dan NFT, Faktor Penggerak Harga Aset Kripto, Tokocrypto Ecosystem, Diversifikasi Aset Kripto, Emas, Reksa Dana dan Saham. Peserta juga dapat mengerjakan kuis dan mendapatkan sertifikat dari setiap materi dapat bergabung di komunitas Crypto Lampung untuk tumbuh dan berkembang,”jelas Pria Smart yang juga Dewan Profesi AJO-L tersebut .
Diakhir acara, Rejive menyampaikan bahwa acara ini dapat terselenggara dengan berkolaborasi Bersama Pluang, Kommunitas Launchpad, Tokocrypto, Dragon Chain Capital dan juga 18 universitas se-Lampung.
Narasumber lain yang turut hadir di Lampung Crypto Expo, Adrian Zakhary selaku Founder Majaverse Labs, Biben Akbar sebagai Ketua Umum Asosiasi Metaverse Indonesia, Masbukhin Pradhana dari APKULINDO, Wilson Andrew sebagai VP External Affairs Pluang, Dea Rezkitha sebagai Founder Kelas Bitcoin. (Ulfha)
0 Komentar
Silahkan Komentar