Perhatian Pemda Tanggamus Terhadap Difabel Masih Minim

BlogGua, Tanggamus – Minimnya perhatian pemerintah daerah Kabupaten Tanggamus akan nasib dan masa depan penyandang disabilitas khususnya penyandang difabel,disampaikan zumroh via telepon selulernya pada tim media, Rabu (8 Januari 2020).

Diberitakan sebelumnya, Zumroh,didampingi Nurhadi,Juru Tulis (Sekdes) Pekon Way Harong, Kecamatan Air Naningan, Jum’at, 27 Desember 2019 lalu,serta
2 orang penyandang disabilitas lainnya mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah daerah pada penyandang disabilitas khususnya cacat kaki.

Menurut Zumroh (27) salah satu penyandang disabilitas saat di wawancara tim media mengatakan bahwa dirinya belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kabupaten Tanggamus.

“Dulu saya pernah mendapatkan bantuan kaki palsu tapi bukan dari Pemerintah Tanggamus tetapi dari Tanggerang,” ujarnya.

“Dan Saya pernah ke Rumah Sakit Pringsewu, menurut dokter, saya disarankan untuk jangan dipakai lagi kaki palsu ini, karena saya merasa tidak nyaman, akhirnya saya menuruti saran dokter,".

Masih menurut Zumroh dirinya berharap Pemerintah bisa membantu keadaan mereka yang seperti ini, dan bisa membantu agar kami bisa mandiri dan tidak selalu bergantung dengan bantuan dengan menciptakan program yang bisa membuat kami berdaya guna baik secara sosial maupun ekonomi kreatif .

“Waktu itu saya pernah ikut program pelatihan Penyandang Disabilitas di Kecamatan Gisting, kami semua diajarkan membuat kerajinan tangan, kami berharap pemerintah tidak hanya mengajarkan program pelatihan saja,tetapi kami berharap agar kedepan kami bisa mengaplikasikan keterampilan kerajinan tangan itu sendiri agar bisa seperti orang lain pada umumnya,” ungkapnya.

Lanjut zumroh, Penyandang disabilitas mempunyai komunitas Ordisa di Kabupaten Tanggamus,namun akibat keluhannya pada pemberitaan beberapa waktu lalu,dirinya di black list dan diancam akan dilaporkan karena dianggap telah mencemarkan nama baik oleh pengurus komunitas, padahal dirinya hanya menyampaikan keluhan hati yang dialaminya bersama kedua temannya.belum lagi adanya dugaan potongan dana sebesar Rp700 ribu rupiah untuk nominal yang seharusnya Rp2,5 juta rupiah dari bantuan yang seharusnya saya Dan teman teman Terima,
tutupnya.

Sampai berita ini dirilis Dan terbit pengurus komunitas maupun Dinas terkait belum dapat dikonfirmasi.

(budi)

0 Komentar

Silahkan Komentar