Taman Wisata Way Tebabeng Lampura, Dijadikan Tempat Mesum Oleh Pengunjung

BlogGua CN, Lampung Utara – Terbengkalainya Taman Wisata Way Tebabeng di Lampung Utara (Lampura) menimbulkan rasa sedih dihati warga dan parahnya, meski di bulan suci ramadhan lokasi wisata itu kerap dijadikan tempat mesum oleh pengunjung.


Terungkap dari keterangan Salah satu tokoh warga, M. Aji Saputra saat ditemui BlogGua CN di kediamannya yang tidak jauh dari lokasi wisata, Kamis (24/05/2018).


“Ya seringlah pengunjung, mau digebukin lokasi taman, mau di iniin lokasi taman. Akhirnya itulah, cuma yaitulah kena balaknya aja, kena dosalah kalau istilah kita orang islam,”ungkapnya serasa serba-salah menyikapi pengunjung yang datang.


Sebelumnya, dijelaskan Aji bahwa sudah berkisar kurang lebih 25 tahun taman wisata itu terbengkalai dan sejauh ini, belum ada upaya serius dari pemerintah untuk mengembangkan potensi wisata di Desa Jagang, Blambangan Pagar, Lampung Utara.


“Sempat berjalan selama 1 tahun,” Lanjut Aji,” karena faktor keamanan, aktivitas taman wisata lumpuh kembali. Tapi sekarang sudah banyak tim patroli lewat”.


Dari pantauan, daratan dan perairan dilokasi taman wisata Way Tebabeng dengan luas keseluruhan berkisar 7 hektar. Saat ini berubah fungsi menjadi tempat angon hewan ternak (sapi), perkebunan singkong dan tambak ikan.


“Sapi, orang numpang angon. Palawija milik masyarakat, karena hasilnya untuk membangun Masjid dan tambak ikan milik perorangan”,jelas Aji.


Diterangkannya juga, dulu tempat itu mulanya sebagai tempat ternak ikan. Tapi lokasinya dibagian kulon dan karena dibentuk taman wisata. Lokasi tambak ikan diberi batas, sebagaian untuk ternak ikan dan sebagian untuk paronama wisata alam. “Ternak ikan tidak ada izin dari Desa atau pemerintah,”imbuhnya.


Diakhir, mewakili warga sekitar. M. Aji Saputra yang juga sebagai Kepala Dusun III berharap kepada pemerintah Daerah dan Provinsi untuk memperjelas status fungsi lokasi dan minta bantuan agar pengunjung tidak berbuat mesum di lokasi. Bila perlu dijadikan tempat pendidikan seperti sekolahan atau pondok pesantren, sehingga manfaatnya bisa dirasakan seluruh warga.


“Kalau tidak ada jalan keluar. Kembalikan saja lahan lokasi taman wisata itu kepada masyarakat.”cetusnya.


Terpantau juga sebelumnya, di dalam lokasi taman terdapat 1 unit mobil berwana Putih yang terparkir ditengah taman. Namun pengunjung pengendara mobil tidak kunjung keluar.


“Dari jam 2 tadi, orangnya tidak keluar-keluar mas,”kata pengunjung yang sedang mancing ikan diperairan taman.


Penulis: Pazri|editor:red

0 Komentar

Silahkan Komentar