Jangan Kendor Cuci Tangan Dengan Sabun, Ajak Bunda Dewi!

Bupati Tanggamus, Hj. Dewi Handajani, SE.,MM

BlogGua, Lampung - Pandemi Covid-19 sampai saat ini belum berakhir walaupun menurut Kementerian Kesehatan Pandemi saat ini relatif terkendali. Namun masih harus selalu waspada dengan menerapkan Protokol Kesehatan dan berprilaku hidup Bersih dan Sehat.

Hal itu sebagaimana yang diungkapkan oleh Bupati Tanggamus,  Hj. Dewi Handajani saat menghadiri peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun se-Dunia (HCTPS) ke-XV Tahun 2022 di SDN 1 Way Jaha Kecematan Pugung Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, Senin (17/10/2022) kemarin.

"Mari kita mulai hidup sehat dari diri sendiri. Jangan kendor menerapkan perilaku baru, yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun di air mengalir," Ajak Bupati Perempuan Pertama di Kabupaten Tanggamus itu.

Sebelumnya Bunda Dewi sapaan akrab bagi Bupati Tanggamus itu menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Tim Penggerak PKK dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus yang tengah menggerakkan acara Peringatan HCTPS dengan tema 'Bersatu Untuk Tangan Bersih dan Sehat' sub tema 'Peran Perempuan Berdaya untuk Penurunan Stunting dengan Gerakan Serentak HCTPS'.

Dimana, jelas Bunda Dewi, kegiatan tersebut merupakan upaya bersama melaksanakan salah satu indikator 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yaitu mencuci tangan pakai sabun.

"Sebagai langkah kongkrit dalam upaya kesadaran memutus rantai penularan Covid-19 dan upaya mencegah stunting,"imbuhnya.

Dimasa pandemi, lanjut Menantu Sekdaprov Lampung Herwan Ahmad diera Gubernur Lampung Oemarsono tersebut, tingkat kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan memakai sabun sudah mulai terlihat nyata.

"Namun demikian, agar perilaku ini menjadi suatu budaya harus terus kita galakkan, bukan hanya karena Pandemi. Namun harus diyakini bahwa selalu cuci tangan pakai sabun adalah hal yang sangat penting bagi kesehatan,"jelasnya..

Untuk itu,  kata Bunda Dewi, diperingatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun se-Dunia yang ke-15, yang jatuh pada tanggal 15 Oktober kemarin merupakan momen penting untuk mengkampanyekan perilaku mencuci tangan memakai sabun di air mengalir. Karena menurut Dia sangat berdampak positif pada upaya mencegah penularan Covid-19 dan upaya nyata menurunkan prevalensi stunting.

"Sehingga kualitas SDM diharapkan dapat meningkat,"jelasnya.

Kendati itu Bunda Dewi mengharapkan kedepan, status pandemi memasuki tahap transisi menuju endemi. Menuju kearah tersebut, masih kata Bunda Dewi, warga masyarakat harus memahami bagaimana protokol kesehatan seharusnya dilaksanakan.

"Vaksinasi telah mencapai taget minimal 70% untuk semua dosis, dan angka penularan, angka kematian serta angka masuk rumah sakit karena Covid sudah dibawah ambang batas standar yang ditetapkan WHO,"ungkapnya.

Bunda Dewi juga berharap, dengan adanya kegiatan Peringatan HCTPS semua dapat membudayakan perilaku Hidup Bersih dan Sehat, sebagai garda terdepan dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 dan menurunkan angka stunting.

"Sehingga Kabupaten Tanggamus yang kita cintai ini terbebas dari Covid-19 dan Bebas Stunting,"tandas orang No.1 di Tanggamus lulusan Sarjana Ekonomi Magister Manajemen tersebut.

Ditempat yang sama, Ketua TP-PKK Tanggamus Hj. Sri Nilawati Syafii mengatakan, Tim Penggerak PKK berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan secara berjenjang untuk menjadi inisiator dalam penggerakan masyarakat hidup melalui kebiasaan Cuci Tangan Pakai sabun.

"Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) se-Dunia adalah sebuah kampanye global yang dicanangkan oleh PBB bekerjasama dengan organisasi lainnya, baik pihak pemerintah dan swasta untuk menggalakkan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),"tuturnya.

Karena, kata Dia, menanamkan perilaku CTPS dalam masa Pandemi Covid-19 ini merupakan salah satu prosedur kesehatan untuk dapat menghindari masyarakat dari penularan dan penyebaran Virus Covid-19 dan berbagai gangguan penyakit lainnya.

Dikatakan juga olehnya, adapun tujuan khusus peringatan HCTPS adalah mewujudkan anak didik, mengerti dan membiasakan diri untuk CTPS.

"Anak didik dan masyarakat mengerti dan melakukan 6 waktu kritis CTPS yaitu sebelum makan; setelah BAB; setelah menceboki bayi; sebelum menyusui; sebelum menyiapkan makan dan setelah kontak dengan hewan,"imbuhnya.

Dijelaskannya, anak didik dan dokter kecil/Kader Kesehatan Remaja (KKR) dapat menjadi Duta Lingkungan Sehat yang dapat memberikan Edukasi kepada sesama teman, keluarga dan dimanapun mereka berada.

"Anak didik/KKR yang menjadi Duta Lingkungan Sehat selain menjadi 'agen of change' juga dapat menginspirasi anak-anak lainnya untuk melakukan hal serupa,"ungkpanya.

Diimbuhkannya bahwa membiasakan diri untuk mencuci tangan pakai sabun berarti mengajarkan anak-anak, seluruh keluarga dan masyarakat untuk selalu hidup sehat sejak dini.

"Seperti yang kami sosialisasikan bersama bagaimana cuci tangan pakai sabun dapat dengan mudah dilakukan, dengan penuh keceriaan dan tidak perlu membutuhkan biaya yang mahal. Penanaman perilaku CTPS sejak dini dibangku pendidikan hendaknya terus kita bimbing sampai ke rumah dan dimanapun mereka berada, sehingga perilaku sehat ini terpelihara, kontinyu dan menjadi budaya,"urainya.

Untuk itu melalui kegiatan tersebut Dia mengharapkan partisipasi aktif seluruh masyarakat Tanggamus untuk ikut membiasakan perilaku sederhana, yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun yang pada akhirnya menjadi perilaku sehari-hari dan membudaya.

Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Tanggamus Hi. AM Syafii, Para Asisten, Forkopimda, Ketua TP-PKK, Ketua DWP, Kadis Kesehatan, Para OPD, Camat pugung, Ketua Bhayangkari, Ketua Persit, Kepala Sekolah SDN 1 Wai Jaha dan Para dewan guru. (kmf)

0 Komentar

Silahkan Komentar