LIPAN & GMBI Soroti Dana PIP SDN1 Kampung Baru

BlogGua, Tanggamus - Menyikapi keluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Program Indonesia Pintar (PIP) di Sekolah Dasar Negeri 1 Kampung Baru, Lembaga Swadaya Masyarakat Lembaga Independen Pemantau Anggaran Negara (LSM LIPAN) DPD Tanggamus dan LSM Gerakan Masyakarat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Tanggamus akan menindaklanjuti masalah tersebut. Senin, 13 April 2020.

Melansir pemberitaan Media yang tergabung di AJO Indonesia Tanggamus sebelumnya, KPM Keluhkan Bansos PIP Tidak Transparan, di SDN 1 Kampung Baru, hal ini menggugah dua LSM partner AJO Indonesia DPC Tanggamus,untuk memperhatikan Masyarakat yang terdzolimi.

Dalam hal ini, Musanif Amran Ketua LSM LIPAN DPD Tanggamus, menyampaikan, bahwa ini sudah pernah saya pertanyakan dengan Kabid Dikdas Dinas,Pendidikan untuk memberikan Data Akurat Nama-nama siswa/i penerima manfaat Bansos PIP (program indonesia pinter) tersebut.

"Kami,LSM LIPAN sudah dua kali melayangkan surat ke Kabiddikdas, tidak ada balasan, sedangkan yang kami minta itu data yang akurat,yang disertai nama nama siswanya disetiap Sekolah Dasar. Jadi yang di berikan oleh Kabiddikdas itu hanya data secara global tanpa ada nama siswanya, sedangkan yang kami mau itu nama siswa penerimanya,"jelasnya.

Dalam hal ini, Musanif mengungkapkan bahwa Indikasi dugaan ketidak transparanan ada pada yang di atas, khususnya Kabiddikdas itu sendiri, menurut pengamatan LSM LIPAN atas dasar tidak mau memberikan keterangan Data nama penerima Bansos tersebut.

"Untuk menindaklanjuti masalah ini, data yang kami minta akan kami bawa ke Ombudsman provinsi Lampung terkait kinerja Kabiddikas tidak memberikan data yang seharusnya diketahui oleh publik,"teranganya.

Musanif berharap agar bisa dibagikan hak milik mereka yang sangat membutuhkan.

"Harapan kami supaya dibagikan kepada hak mereka, karena itu hak mereka yang sangat membutuhkan. Pemerintah sudah memperhatikan hal itu, sebab sudah di anggarkan oleh negara, kenapa tidak disampaikan, sedangkan oknum yang menyampaikan itu di gaji oleh negara,"pungkasnya.

Ditempat yang berbeda, Amroni Ketua LSM GMBI Distrik Tanggamus sangat menyayangkan terkait tindakan oknum yang mendzolimi masyarakat bawah.

"Sangat disayangkan oknum yang tidak bertanggung jawab itu, itu sama saja mendzolimi kami sebagai LSM GMBI, karna hak orang yang tidak mampu layak menerima bantuan. Kalo melihat beritanya, penerima pernah mendapatkan bantuan sekali, kenapa bisa tidak dapat lagi, inikan yang menjadi kecurigaan kami tentang adanya dugaan tidak transparannya Oknum Guru tersebut,"jelasnya.

Amroni berharap pemerintah bisa memperhatikan bantuan tersebut kepada penerima dan segara di tindak lanjuti oknum yang tidak transparan.

"Kami berharap, bantuan itu dikembalikan kepada penerima sesuai jumlah yang di dapatkan. Dan juga kami minta supaya pemerintah melihat dan langsung siapa oknum yang tidak transparan agar ditindak lanjuti, kalau tidak ada pergerakan, kami yang akan menindaklanjuti,"pungkas Amroni.

(Budi/Tim AJO Indonesia)

0 Komentar

Silahkan Komentar