Wakil Gubernur Lampung Monitoring Ketersediaan Pupuk di Lampung Selatan

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim (tengah)

BlogGua,  Lampung Selatan - Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim melakukan monitoring ketersediaan pupuk dan pestisida di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di Kios Makmur Desa Kali Sari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (18/01/2022).

Chusnunia menjelaskan, kegiatan monitoring ini dilakukan secara berkala guna meminimalisir kelangkaan pupuk. Karena di tahun-tahun sebelumnya sempat terjadi kelangkaan.

"Semoga situasi ini terjaga, karena pupuk pada prinsipnya adalah yang paling menentukan," kata Chusnunia.

Chusnunia menambahkan, bahwa Gubernur Lampung berhasil memimpin Provinsi Lampung, dalam kondisi berat saat pandemi Covid-19.

"Kebijakan-kebijakan Pak Gubernur dibidang pertanian sangat mendorong agar para petani terjaga produksinya, alhamdulillah bidang pertanian meningkat, dan itu menjadi tulang punggung perekonomian,  pertumbuhan ekonomi bagus, angka kemiskinan turun 1 digit dan ini merupakan sebuah rekor prestasi," katanya. 

Maka dari itu, lanjut Chusnunia, semua pihak harus bahu - membahu dibawah kepemimpinan Bapak Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi agar kebijakan-kebijakannya dapat terlaksana sampai di tingkat bawah, dan pada akhirnya apa yang kita harapkan bahwa kesejahteraan petani bisa meningkat dan mengurangi beban rakyatnya.

"Ini tentunya memerlukan sinergi lintas sektoral, termasuk juga lintas organ baik itu swasta, BUMN,  Kementerian,  Forkopimda," imbuhnya.

Sementara Plt. Assistant Vice Presiden PT. Pupuk Indonesia,  Niko Setiawan menjelaskan. ketersediaan pupuk tiga bulan kedepan ketersediaan pupuk urea di gudang 40.000 per hari dan pupuk NPK 26.000 paling tidak dari Bulan Januari sampai Maret ini disediakaan untuk kebutuhan petani.

Kalau pupuk subsidinya terbatas, nanti kita siapkan pupuk non subsidinya dengan program KPB. Jadi berapa kebutuhan petani yang tidak dipenuhi oleh pupuk subsidi, akan kita gandeng pemenuhannya dengan KPB untuk pupuk non subsidi.

"Intinya akan sinergikan dengan Pemerintah Provinsi, dan Kabupaten, dengan koordinasi aktif dengan Dinas Pertanian, akan kita optimalkan penyediaan di pupuk non subsidi," kata Niko.

Sedangkan Maryanto pemilik kios pupuk Makmur, Desa Kali Sari Kec. Natar Meminta solusi terkait seringnya terjadi kelangkaan pupuk antara bulan Desember sampai pertengahan tahun.

"Memohon agar pupuk non subsidi dikeluarkan agar di petani tidak terjadi kelangkaan pupuk," kata dia.

Menanggapi kelangkaan yang sampat terjadi  Plt Assistant Vice President (AVP) PT. Pupuk Indonesia (Persero) Niko Setiawan menjealaskan, terkait kelangkaan pupuk yang terjadi pada Desember kemarin. Empat bulan ini kami memproduksi pupuk non subsidi, karena di wilayah jawa tengah sedang membutuhkan pupuk subsidi. 

Selain itu, lanjut Niko, kemampuan pabrik memang tidak diizinkan untuk memenuhi itu, karena kondisi pabrik sudah tua sehingga produksinya tidak optimal.

"Pak mentan juga meminta untuk memenuhi kebutuhan pupuk subsidi itu, kemungkinan akan membangun 1 pabrik lagi di Palembang," tegasnya. (Disominfotik Lampung).

0 Komentar

Silahkan Komentar