Bayi Hidrosefalus Asal Sumber Rejo Bangkunat Butuh Uluran Tangan Dermawan

BlogGua, Pesisir Barat - Diah Ajeng Kartika Rahayu, bayi mungil putri pasangan Putut Agung dan Putri Lara Vimaladewi, warga Pekon Sumber Rejo Kecamatan Bangkunat Kabupaten Pesisir Barat, menderita hidrocefalus atau kelebihan cairan di kepala semenjak lahir. Kepalanya membesar dan badannya mengecil, membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk meringankan beban keluarga tersebut dalam masa pengobatan dan operasi.

Kepala Puskesmas Belimbing, Darno mengatakan pihaknya telah mengetahui tentang hal itu sejak masa kehamilan ibu dari si bayi tersebut. Puskesmas terus melakukan pengawasan perkembangan untuk kesembuhan bayi penderita Hidrocefalus tersebut.

"Kalau anak itu memang sudah terdeteksi dari kehamilannya, makanya kami rujuk ke rumah sakit Mitra Husada Pringsewu. Setelah lahir di RS Mitra Husada, kemudian dirujuk lagi ke RS Abdul Moeloek," kata Darno, Jum'at (26/6/20).

Kondisi bayi tersebut juga sudah diketahui bukan saja oleh pihak puskesmas. Namun dinas Kesehatan Pesisir Barat juga telah mengetahuinya.

"Pada waktu kontrol di Puskesmas Bengkunat Belimbing Kecamatan Bangkunat tanggal 23 Juni 2020, juga sudah dikunjungi Pak Kabid Kesmas & Bu Kasi Kesga & Gizi Dinkes Kab. Pesisir Barat dan sudah diberi motivasi untuk mengikuti jadwal pemeriksaan & penanganannya," jelas Darno.

Saat di RS Abdul Moeloek, kata Darno, karena selisih waktu dengan jadwal praktek dokter spesialis yang akan menangani maka keluarga memutuskan pulang terlebih dahulu ke Bangkunat.

"Dengan dokter spesialisnya pada waktu itu tidak bertepatan dengan jadwal prakteknya jadi belum ketemu. Keluarga memutuskan pulang dulu," ujar Darno.

Lnjut Darno, sejauh ini pihaknya terus berupaya untuk memudahkan dan meringankan biaya pengobatan operasi bayi penderita Hidrocefalus tersebut.

"Memang sudah kasih jadwal rujukan dari puskesmas. Fasilitas BPJS dari orang tuanya sudah ada dan bayinya sudah didaftarkan langsung, seperti itu ceritanya," kata Darno.

Sementara, Putut Agung, Ayah dari bayi tersebut mengatakan sejak lahir putrinya menderita penyakit Hidrosefalus tersebut. Dikarenakan keterbatasan biaya, saat ini pasien baru akan melakukan pengecekan dan pengobatan di RS. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada tanggal 29 Juni 2020 dan menggunakan BPJS sementara.

"Kami berharap ada bantuan dermawan yang mau membantu kami untuk pengobatan putri kami tersebut,"ujarnya.

Keterbatasan dana yang dimiliki, apalagi orang tua bayi tersebut hanya seorang buruh tani yang tidak mempunyai penghasilan tetap. Maka saat ini dia hanya bisa berharap bantuan, baik kepada pemerintah ataupun orang-orang yang mau memberikan donasi untuk bisa meringankan beban penderitaan putrinya.

”Hanya satu harapan saya saat ini, bagaimana caranya agar anak saya bisa di sembuhkan,” kata Putut.

(Wari)||editor:pzr

0 Komentar

Silahkan Komentar