Pasca Gempa, Polres Tanggamus Himbau Masyarakat Menjauhi Pantai

BlogGua, Tanggamus - Pasca gempa tektonik pada wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Jumat, 02 Agustus 2019 pukul 19.03.21 WIB.

Dimana hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki kekuatan M=7,4. Episenter terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 km.

Gempa ini berpotensi tsunami dengan peringatan Waspada untuk sejumlah wilayah termasuk Kabupaten Tanggamus. Polres Tanggamus menghimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada.

Himbauan tersebut disampaikan Plh. Kapolres Tanggamus AKBP Joko Bintoro, SH. SIK. dengan memerintahkan para Kapolsek jajaran untuk segera monitoring dan menghimbau masyarakat yang berada di pesisir pantai agar menjauh dari pantai.

"Agar mobil patroli polsek, sabhara dan lantas menghimbau masyarakat supaya tetap tenang dan menjauh dari pantai hingga pemberitahuan resmi dari BMKG," kata AKBP Joko Bintoro yang disampaikannya melalui Humas Polres Tanggamus.

AKBP Joko Bintoro juga menambahkan bahwa pihaknya akan menghimpun dan mendatakan pasca gempa tersebut. Berkoordinasi dengan TNI, BPBD, Basarnas dan aparatur, baik tingkat kecamatan maupun pekon.

Hingga berita ini diturunkan, belum terdapat laporan kerusakan pasca gempa tersebut.

Namun atas beredarnya gambar ambaruknya sebuah rumah melalui group Whatsapp group Wartawan Tanggamus yang ditulis di kecamatan Gisting, Kapolsek Talang Padang Polres Tanggamus Iptu Khairul Yasin Ariga, S.Kom masih terus malakukan penelusuran dan belum dapat memastikan.

"Kebenaran terkait ambruknya rumah sesuai gambar tersebut belum dapat dipastikan. Namun kami masih terus menelusuri dengan berkoordinasi pihak terkait," ungkap Iptu Khairul melalui sambungan telpon.

Sementara, dalam keterangan resmi Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Sumber, Pandeglang, Banten berpotensi tsunami. Perkiraan kedatangan tsunami disebut Dwikorita pada pukul 19.35 WIB.

“Diperkirakan kedatangan tsunami itu 19.35,” kata Dwikorita, Jumat (2/8/2019) malam.

Namun sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP), Dwikorita menyebut BMKG menunggu hingga 2 jam ke depan. Sebab dia menyebut bisa terjadi berbagai fenomena alam yang mempengaruhi kondisi.

“SOP yang ada, (kami) menunggu sampai 2 jam dari perkiraan kedatangan terakhir,” sebut Dwikorita.

“Jadi sampai 21.35 WIB,” imbuh Dwikorita.

Dwikorita menyebut perkembangan akan ditunggu hingga 21.35 WIB. Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk tidak berada di pesisir pantai. (Nn)

0 Komentar

Silahkan Komentar